Tuesday, February 10, 2009

Pentingnya Jalur Pemulihan Karbon Rendah

Oleh: Martin Hatfull
Sumber: Koran Tempo, 10 Februari 2009

Tren penurunan ekonomi saat ini menghadapkan kita semua pada tantangan ekonomi dan sosial yang sangat besar, bahkan dapat berdampak pada pembentukan kembali ekonomi global, untuk memastikan bahwa pemulihan bertahan lama dan berdaya tahan lama serta menempatkan kita pada posisi yang sekuat mungkin di era setelah penurunan ekonomi ini. Pemulihan tersebut tidak boleh mengurangi upaya kita untuk mengatasi bahaya perubahan iklim: hal ini merupakan tantangan terbesar. Pemulihan dengan tingkat karbon yang tetap tinggi bukan merupakan pemulihan sama sekali.

Minggu lalu, pemimpin politik dan bisnis global bertemu di Davos untuk mendiskusikan tren penurunan ekonomi. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, yang menyerukan pemulihan karbon rendah yang disetujui secara internasional, mengingatkan kita bahwa "jika kita tidak mengurangi emisi kita dari jalurnya saat ini--paling tidak setengahnya, secara global, pada 2050--kita akan menimbulkan malapetaka ekonomi dan kemanusiaan yang saat ini terlihat kecil, bagi yang akan membuat krisis".

Pidato ini mengingatkan kita bahwa beralih pada ekonomi karbon rendah merupakan tugas politik yang mendesak. Mengatasi perubahan iklim bukan merupakan isu yang dapat kita tunda--hal tersebut merupakan isu yang mempengaruhi kita saat ini dan di masa yang akan datang. Pemerintah Indonesia telah mengakui hal ini--dan semua negara harus mentargetkan untuk menggandakan pertumbuhan ekonomi mereka dari emisi karbon tinggi dan mengambil jalur karbon rendah yang akan menstimulasi lapangan pekerjaan dan pertumbuhan dan membawa kita keluar dari kecenderungan penurunan ekonomi.

Pemimpin dari berbagai negara di seluruh dunia telah mulai mengambil jalur karbon rendah. Hal tersebut menjadi bagian paket Green Jobs Presiden Obama; rencana pemulihan ekonomi Uni Eropa; paket stimulus Cina, Jepang, Australia, Prancis, dan masih banyak lagi (Korea Selatan, Jerman, Spanyol, Denmark); dan hal tersebut juga menjadi bagian Strategi Industrial Rendah Karbon Inggris ke depan.

Melalui semua intervensi ini, bentuk pemulihan bertahan lama dan berdaya tahan lama menjadi jelas dan wujudnya adalah karbon rendah, dengan penekanan pada investasi mayor pada efisiensi energi; pergeseran fundamental terhadap tenaga terbarukan dan nuklir; perancangan ulang jaringan listrik untuk memungkinkan permintaan dan penawaran yang dinamis; mempercepat pembangunan transportasi karbon rendah; meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan teknologi energi baru; peningkatan investasi untuk program magang dan ilmu pengetahuan; serta pelatihan program perancangan untuk memastikan kita memiliki tenaga kerja terlatih yang dibutuhkan karbon rendah.

Menempatkan karbon rendah menjadi pusat pemulihan akan menghasilkan tiga pencapaian sekaligus: menstimulasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan lebih kuat melalui penyediaan investasi kritis dan pekerjaan yang dibutuhkan dunia ekonomi, meningkatkan keamanan energi kita dengan mengurangi ketergantungan kita pada minyak, dan mengatasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi kita. Hal ini merupakan tujuan yang terpuji serta harus dicapai oleh kedua negara jika kita ingin menciptakan kesejahteraan, kesetaraan, dan keamanan di masa yang akan datang.

Dalam rangka melaksanakan hal ini secara efektif dan memungkinkan kesuksesan semaksimal mungkin, hal ini harus dilakukan dalam kemitraan baru antara pemerintah dan bisnis. Hal ini merupakan alasan Perdana Menteri di Davos menyerukan misi baru yang dipimpin dunia bisnis untuk mendukung tujuan-tujuan ini oleh pemimpin ekonomi dan politik, yang akan membantu kiat untuk merancang kerangka kerja baru yang akan mendorong investasi dalam ekonomi karbon rendah dan mengamankan pekerjaan dan pertumbuhan untuk masa depan.

Kelompok yang dipimpin sektor bisnis ini akan mengeluarkan laporan pertama mereka tepat pada pertemuan pemimpin dunia berikutnya pada London Summit, April nanti, yang akan mempertemukan para pemain kunci terpenting dari negara berkembang dan negara maju. Pemerintah Inggris percaya, melalui aksi kolektif dari para pemimpin ini dan dari komunitas-komunitas di seluruh dunia, kita dapat mengatasi tantangan ini. Bekerja sendiri-sendiri akan membawa kegagalan, tapi dengan bekerja bersama-sama kita bisa dan akan berhasil.

Penulis adalah Duta Besar Inggris untuk Indonesia

No comments:

Post a Comment